Amerika Serikat - Lapisan es seukuran kota New York runtuh di Antartika Timur. Kondisi tersebut terjadi di wilayah yang sebelumnya dianggap stabil dan tidak banyak terkena dampak perubahan iklim.
Runtuhnya Lapisan es yang berada di Gletser ditangkap oleh citra satelit NASA yang untuk pertama kalinya dalam sejarah manusia menjadi penanda keruntuhan Lapisan es di kawasan tersebut. Foto-foto satelit menunjukkan bahwa wilayah itu telah berkurang selama beberapa tahun terakhir.
Kejadian tersebut terjadi pada awal musim panas minggu lalu akibat suhu meningkat lebih dari 40 derajat Celcius yang lebih hangat dari biasanya di Antartika Timur. Oseanografi Institute mengatakan bahwa lapisan es yang membentang sekitar 1.238 berada di gletser runtuh antara tanggal 14 hingga 16 Maret lalu.
Menurut para ilmuwan wilayah Antartika Timur telah lama stabil hingga pada tahun 2020. Keruntuhan terjadi di Antartika Timur yang menurut para ilmuwan berada di wilayah tertinggi terkering dan terdingin di Benua Antartika.
Jika air yang membeku di Antartika Timur mencair maka permukaan laut di seluruh dunia akan naik lebih dari 50 meter yang mengancam komunitas di pesisir bumi. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan apakah gelombang panas yang terjadi baru-baru ini secara langsung terkait dengan keruntuhan tersebut meskipun menurut dugaan para ilmuwan bisa menjadi salah satu faktor penyebabnya. (adh)